Senin, 24 Oktober 2011

Memasuki Februari, nuansa cinta mulai bertebaran di mana-mana seperti di mall, supermarket, juga media massa, baik media cetak maupun elektronik turut menebarkan kemeriahan menyambut hari yang diperingati tanggal 14 Februari ini. Ya, Valentine’s Day atau disingkat V-D
ay yang telah menjadi trend terutama bagi kaum muda, bulan ini merupakan bulan untuk mencurahkan kasih sayang dan cinta kepada seseorang yang memang dianggap istimewa. Tak bisa dipungkiri, bahwa cinta saat ini hanya diwujudkan kepada seseorang saja dengan cara yang salah. Bahkan, cinta saat ini mulai disalah artikan, cinta dimaknai sebatas pemenuhan rasa terhadap seseorang.  Tentu pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan Islam. Dalam Islam, Jelas bahwa perayaan hari valentine tidak ada dasarnya.Berdasarkan fakta  sejarah Valentine’s Day adalah budaya kafir barat, yang justru menjadikan pergaulan pria dan wanita semakin buruk. Bagaimana tidak, bila di hari itu kemaksiatan seolah dilegalkan, yang katanya cinta, diidentifikasi dengan nafsu pergaulan bebas seperti pacaran. Sungguh miris, Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam mudah dicekoki  oleh pemikiran-pemikiran budaya barat yang menyesatkan. Sasaran empuk dari program pembaratan melalui valentin day ini yaitu generasi muda (mahasiswa atau remaja). Mereka tidak lagi menampakkan intelegensinya sebagai generasi cerdas yang kritis, justru dengan bangga lancar menggalakkan momen ini. Mayoritas remaja/mahasiswa  saat ini lepas dari pedomannya Alqur’an, justru yang ada membebek pada gaya hidup hedonis yang diajarkan barat sehingga muncullah generasi-generasi sekuler yang kurang peduli terhadap kondisi umat.
Mahasiswa yang berjiwa muda penuh warna dan cinta, agar tidak salah jalan menyalurkan hasrat cintanya, maka mahasiswa perlu tahu makna cinta dan bagaimana meraih cinta hakiki. Cinta itu harus dikatakan dan harus diekspresikan. Cinta juga tidak terbatas pada keluarga kita atau orang-orang yang kita sayangi. Tapi lebih dari itu, cinta kepada Islam dan kaum Muslimin.
Inilah cinta yang sebenarnya cinta. Yaitu cinta kepada sesuatu yang akan membawa manfaat dan kebaikan bagi banyak orang. Saat ini sangat diperlukan ekspresi cinta dari seorang intelektual sejati yang mendedikasikan dirinya demi kemajuan bangsa dan negerinya. Karena masyarakat sangat membutuhkan peran intelektual yang terbilang masih sangat minim di negeri ini. Ahli perikanan, ahli terumbu karang, pengusaha hasil perikanan, ahli pertanian, ahli peternakan, ahli kehutanan, ahli pangan-gizi dan berbagai keprofesian lainnya masih melambai membutuhkan sentuhan tangan mahasiswa.
Oleh karena itu, penting rasanya untuk mengadakan sebuah kegiatan yang mampu memberikan gambaran bagaimana mewujudkan cinta kepada masyarakat dan kepada ilmu pengetahuan bagi seorang intelektual. Untuk itu Majelis Ta’lim Almarjan bekerjasama dengan BKIM IPB, MT Al Fath Fateta, MT Al Asyjaar Fahutan, MT El-Sifa dan Komunitas Gaul Sehat akan mengadakan lomba menulis puisi Islami dan Training Inspiring Love  untuk menumbuhkan kesadaran akan cinta hakiki, memberi pemahaman kepada mahasiswa untuk meninggalkan cinta yang semu dan meniti jalan menuju cinta kepada Allah serta menumbuhkan kecintaan kepada ilmu pengetahuan dan semangat mengabdikan diri untuk masyarakat.

Tidak ada komentar: