Jumat, 14 Desember 2012

Tradisi Tanah Mandar



Berawal dari kebiasaan sang Raja
Menjanjikan sang puteri menunggangi kuda menari
Ketika  kutamatkan bacaan Ayat-ayat Suci-Mu
Arak-arakan menjadi bukti terakhir
            Lenggak-lenggok kepala kuda
            Pantun pun bersahut-sahutan
Tabuhan rebana menghiasi ruang dengar
Lautan manusia sepanjang mata memandang
Menyusuri jalan setapak
Mengobral senyum menjadi lumrah
Menjadi simbol keragaman budaya
Menunjukkan aura pandenna to Mandar

(sebagai naskah Lomba Tulis Nusantara)



Kutamatkan Al Quran di Tanah Mandar


(Naskah Lomba Tulis Nusantara)

Mentari perlahan-lahan menyapa dengan sejuta senyum penyemangat. Bau dingin masih menyelimuti tubuh yang lunglai di atas gundukan kapuk yang ditutupi kain lebar bermotif bunga berwarna biru itu. Merasa terganggu dengan suara ayam yang bersahut-sahutan. Aku mulai melepas sarung kotak-kotak yang beberapa tahun ini menemani di setiap malam nan sunyi. “Wahh terlambatma ini”, namun aku segera menuju kamar mandi. Mengambil usapan demi usapan air untuk menyucikan diri menghadap kiblat dan memenuhi kewajibanku.
Hehehe, saat itu usiaku masih dua belas tahun. Usia yang kunanti-nanti setelah sekian lama aku berjalan menyusuri lorong-lorong sekitar rumahku. Membawa sebuah sarung dan Al Quran yang telah kusam karena sudah seringkali aku buka. Kadang aku merasa malas untuk ke

Jumat, 07 Desember 2012

MELODI RINDU



Gitar ini mengingatkan kenangan dirimu dalam memori yang takkan pernah hilang. Ketika aku masih berdiri  disini dengan sejuta pengharapan, aku melihat gitar yang dengan gagahnya bersandar di dinding kamarku seakan berkata bahwa kamu ada. Petikan gitarmu yang selalu menghantuiku di setiap

Rabu, 28 November 2012

Hampa


Nur Ulfah Dwiyanti Obed
20 Agustus 2008



Butiran hujan membasahi bumi
Dingin seakan menemani
Jiwa yang sunyi dan sepi
Dilanda keraguan yang berlebih

Hatiku bagai bayangan
Tertutup oleh kabut hitam
Butuh mentari untuk meneranginya
Akankah mentari itu ada?

Otak lelah
Lelah meratapi semuanya
Yang kubutuhkan hanyalah waktu

Nafasku sesak
Ragaku terombang-ambing
Ditengah lautan luas
Tak ada tepi yang kulihat
Mungkinkah aku akan hanyut di dalamnya???



Sabtu, 17 November 2012

KAU, AKU DAN DIA



Nur Ulfah Dwiyanti Obed
10 November 2012



Hari-hari terlewati begitu saja tanpa mengharap dan berharap sesosok insan kan hadir mewarnai kehidupan ini lagi.
Dia pengisi hari-hariqu masa lalu.
Dia yang menjadi teman baik dan teman berimaji

MASIH BERSEJADAH PANJANG


Nur Ulfah Dwiyanti Obed
15 november 2012   


Kumengais sisa embun di pagi hari
Namun mentari seakan menghalangku
Kuberjalan kembali mengikuti sujud demi sujudku
Terasa nyaman

Rabu, 07 November 2012

KATA CINTA KAHLIL GIBRAN

Khalil Gibran adalah penyair, seniman, dan penulis terkenal asal Lebanon Amerika. Seniman ini kelahiran 1883, tepatnya tanggal 6 Januari di Lebanon dan tutup usia pada tanggal 10 April 1931 di New Yorl City, Amerika Serikat. Banyak karya puisi bertema cinta dari Khalil Gibran yang sangat menyentuh, Berikut adalah kumpulan puisi cinta Khalil Gibran.

kumpulan puisi cinta Khalil Gibran


Aku Bicara Perihal Cinta
Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.
Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,
demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu,
dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu,
dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kaupahami rahasia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.
Namun pabila dalam ketakutanmu,
kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu,
kalau kaututupi ketelanjanganmu,
dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa,
tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis,
tapi tak sehabis semua airmatamu.
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri,
dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.
Pabila kau mencintai kau takkan berkata,
TUHAN ada di dalam hatiku,
tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati TUHAN”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.
Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,
biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.
Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan,
dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu,
dan sebuah gita puji pada bibirmu.

Keagungan Cinta
Ketika air mata menitik di pipimu
Saat kau masih peduli terhadapnya
Dan dia tak lagi mempedulikanmu
Meski engkau masih setia menantinya
Manakala dia bisa mencintai selain dirimu
Namun kau tetap tersenyum bahagia
Dan terucap jujur dari mulut, lalu berkata
Aku turut bahagia dalam kebahagiaanmu
Jika cinta bertepuk sebelah tangan, lepaskan tanganmu
Terbang dan kepakkan sayapmu selebar angkasa biru
Arungi luas alam bebas, hingga kau dapati tempat berteduh
Tuk tentukan arah, temukan cinta yang pernah hilang
Senandung Cinta
Jiwa yang terkapar nada rindu mengusik kalbu
Nyanyian yang tiada pernah tergores tinta
Nada kasih mengalir menembus sukma
Menyentuh batin mengalirkan sayang
Nyanyian yang tiada pernah tergores tinta
Sungguh…betapa segala resah mendesah
Bimbang mengguncang dalam ketidak-abadian
Untuk siapa nada ini kan menyapa
Di relung jiwa bersemayam segala rasa
Terhempas risau, melayang hilang
Menjelajah hati menjawab tanya
Hadir membayang dalam bayang-bayang
Getar ujung jemari kabarkan kehadirannya
Nyata terasa getaran dijiwa.
Bening air mata, berkaca-kaca
Bak air telaga yang memantulkan gemerlap bintang
Sendu merayu ditengah heningnya malam
Bercengkrama bersama titik-titik embun
Membongkar dinginnya kabut rahasia
Hingga kebenaran, datang menjelang
Nada lahir dari ujung renungan
Mengalun bersama kesunyian
Menepis semua kebisingan
Mengalir diantara mimpi dan bayangan
Adalah cinta terbawa nyata diantara alunan nada
Rindu memecah sepi, lantang bergemuruh menderu hati
Menabur mimpi, dalam hasrat menggebu di ujung rindu
Dibalik nada-nada cinta, aku menemukanmu

Rabu, 17 Oktober 2012

cocok untuk Parade Puisi


JANGAN KAU CABIK MERAH PUTIHKU
Karya :Jamila Rajab
Ketika ku panahkan takdir rindu keangkasa
Darah cintaku mengalir
Maka hancurlah badan menjadi hati
Mengguyuti rindu yang tak mungkin bertemu
Sebab , seberapa juta rakyat menghantar dengan doa dan air mata
Sebab,seberapa juta harapan dalam asa tak kan pupus begitu saja
Orang-orang memandangi bumi
Dan merah putih berkibar pelan setengah tiang
Rakyat Indonesia berkabung gerimis air mata
Dan orang-orang memandangi bumi
Langit tak memberikan jawaban
Ku mengerti . . . . . .
Betapa pasrah para pahlawan
Menghadap pada yang kuasa
Sebab , ridi sini tak ada penggalian
Untuk menerima jasat mereka
Sebab , bumi pertiwi tanah Indonesia
Dimana mereka perjuangkan
Dari penjaja dan mala petaka
Serta kebejatan orang-orang yang mencoreng arang
Diwajah bumi Indonesia


Duhai . . . . .
Gebyar merah putih  selalu
Abadikan ia dalam rengkuhan kasihmu
Lambaian merah putuh adalah symbol
Senyum keagungan ,senyum kemenangan
Mari satukan gerak langkah
Menuju muara kebebasan dan pengabdian
Dalam memilih hidup yang lebih cerah
Dalam bankai Negara kesatuan republik Indonesia
Kibarkan merah putih
Sambil menyerukan yel-yel kemerdekaan
Dan “ Bertitah-lah”
Oh….” Jangan kau cabik merah putihku lagi

Puisi Perjuangan (Cocok untuk Lomba Agustusan)


ADI JAYA NAN SAKTI
KARYA: JAMILA RAJAB
Di kala pancaran sinar mentari
Desingan peluru Bersahut-sahutan
Gema hati nurani menggetarkan jiwa
Menyayat, memilukan, menghancurkan
        Kobaran bara api perjuanngan
        Dengan pekik “merdeka” atau “mati”
        Bisikan nurani suci terngiang  di angkasa raya
    Dengan seruan Allahu Akbar… Allahu Akbar...                                                    Allahu Akbar…
Alunan irama suci berkumandang
Berbareng dengan pekikan gemuruh kemerdekaan
Semangat para pejuang mengintai  mangsa
Melangkah,menerjang musuh bebuyutan
             Kesumah lunglai Bersimbah darah
Jatuh kepangkuan Ibu pertiwi
Demi keagungan panji-panji kemerdekaan                  Itulah adi jaya nan sakti 

Kamis, 11 Oktober 2012

CERPEN


                                    JODOH
Oleh: A.A.Navis



Bila jumlah wanita lebih banyak dari pria pada zaman lapangan kerja
menyempit hingga pengangguran berlimpahan, tidaklah sulit memperoleh seorang
gadis untuk dijadikan istri. Terutama gadis yang telah berusia dua puluh lima
tahun lebih. Sebab, masyarakat masih memandang mereka sebagai oknum yang
menggelisahkan keluarga. Akibatnya, jejaka yang berusia sekitar tiga puluh tahun
dan punya pekerjaan , seperti Badri, jika mau mengacungkan telunjuknya kepada
gadis-gadis itu, jadilah ia istrinya.
Beberapa bulan lagi Badri akan genap tiga puluh tahun. Dibandingkan dengan
angkatannya, ia dipandang sudah terlambat memperoleh istri. Bukan karena telunjuk
bengkok ataupun kompong, melainkan karena idealismenya yang meluap-luap
dalam lapangan sosial dan kebudayaan.Ketika ia menyadari bahwa perjuangan
takkan selesai meski ia hidup terus sebagai jejaka, untuk memperoleh seorang
tidaklah begitu mudah baginya. Ada tiga macam halangan yang tak begitu mudah
ditembus akal sehatnya. Demi turunannya, agar generasi muda mendatang tidak
lagi pendek-pendek tubuhnya, ia merindukan seorang gadis yang tinggi semampai.
Dan itu tidak mudah ditemuinya dalam masyarakat yang berbakat pendek.
Halangan lainnya karena Badri berdarah campuran yang dianggap kurang bermutu
menurut pandangan adat Minangkabau yang lebih menyukai perkawinan awak
sama awak. Halangan lain ialah kalkulasi biaya hidup yang takkan klop lagi bila
ia nikah.
Menurut kalkulasinya, setelah membayar uang makan dan sewa kamar
serta hutang-hutang rokoknya, sehabis tanggal lima belas habis pulalah seluruh
isi kantongnya. Tentu saja logikanya, kalau ia sudah hidup berdua dengan istrinya
maka mulai tanggal satu tentunya kantongnya sudah akan bolong. Meski logika
itu tidak seluruhnya benar. Karena menurut kalkulasinya yang lebih cermat, jumlah
gajinya akan dapat memberi makan seorang lagi, berikut membeli sepasang
pakaian istrinya sekali setahun. Akan tetapi merokok harus dihentikan. Dan
menonton film hanya akan dapat dilakukan sekali sebulan.dan itu tidak soal berat.
Yang terberat ialah jika ia memikirkan konsekuensi perkawinan. Istrinya tentu
akan hamil dan melahirkan anak. Menurut penelitiannya, ongkos periksa sekali
wanita hamil sama dengan dua hari gajinya. Biaya bersalin akan menelan gajinya
sebulan. Belum lagi kalau dihitung pengeluaran untuk membeli perangkat bayi
mulai popok, gurit, dan tempat tidur mungil. Kesimpulan Badri, ia tidak bisa nikah
untuk selama-lamanya. Terkecuali bila ia ingin bertingkah laku seperti rekanrekannya
yang lain. Atau seperti Pak Mudo, pesuruh kantor yang mau
melaksanakan pekerjaan apa saja yang diminta orang di luar tugas-tugas kantor
dan untuk itu ia mendapat imbalan macam-macam, sehingga dapat memberi nafkah
istri dan kelima anak-anaknya.
Jalan keluar yang lain, menurut pikiran Badri ialah kawin dengan seorang
gadis yang punya pekerjaan. Yang lebih baik ialah kalau yang jadi pegawai negeri.
Sebab pegawai negeri lebih banyak mempunyai keringanan tugas dibandingkan
dengan pegawai swasta. Pegawai negeri yang terbaik untuk dijadikan istri ialah
guru sekolah. Karena guru sudah terlatih dengan hidup yang sangat sederhana.
Akan adakah seorang gadis yang tingginya 160 centi yang jadi guru sekolah
negeri dan orang tuanya tidak keberatan pada laki-laki yang berdarah campuran
seperti Badri.
Kebetulan ada. Lena namanya. Umurnya lebih muda tiga tahun. Ia gadis
yang menyenangkan untuk dipandangi. Sehingga bagi Badri, waktu terasa begitu
cepat berlalu selagi mereka asyik ngobrol. Tapi setiap Badri mencoba
meningkatkan pershabatan ke arah percintaan dengan mulai mengajaknya keluar
malam guna menonton film, senantiasa ada alasan Lena untuk mengelak. Entah
dengan alasan udara buruk atau filmnya tidak bagus atau badannya yang kurang sehat.
Hanya sekali Badri berhasil mengajak nonton film. Itu pun karena menemani
adiknya yang baru datang dari kota lain. Meskipun harapannya tidak penuh
terhadap gadis itu, pada waktu-waktu tertentu ia selalu mengunjungi Lena. Dan
ia selalu mendapat sambutan yang hangatnya tak pernah menurun.
Akan tetapi, tibalah satu bencana.
Ketika suatu malam Badri bertandang kembali, Lena tidak membiarkannya
masuk. Malah berkata seperti hendak mengusirnya; “Jangan kemari lagi!”
Terpana Badri mendengar ucapan gadis itu. Lebih terpana lagi dia ketika
Lena menyebut nama Rosni, seorang gadis yang sering juga dibawanya keluar
untuk menonton film.
“Aku tidak serius dengan dia,” kata Badri menangkis.
“Enak benar jadi laki-laki. Begitu sering membawa seorang gadis keluar
malam, tapi kalau ditanya oleh gadis yang lain, lalu dibilang aku tidak serius
dengan dia,” umpat Lena dengan tengiknya. Lalu sebelum Badri memberi alasan,
pintu ditutup dan dikuncinya dari dalam. Tinggalah Badri terperangah di anak
tangga.
Dengan loyo ditinggalkannya rumah Lena sambil mengutuki dirinya sendiri
karena sering membawa Rosni keluar malam. Padahal gadis itu tidak ideal
baginya. Meski wajahnya cukup cantik dengan kulitnya yang mulus seperti umbut
karena usianya yang masih muda. Rosni sepuluh senti lebih pendek dari
persyaratan idealnya. Lagi pula terlalu berisi. Tapi yang terutama tidak punya
pekerjaan yang menghasilkan nafkah.
Sejak itu, Badri kehilangan orang yang paling menyenangkan hatinya. Ia
mulai menghindari Rosni karena ia tidak mau terlibat terlalu dalam dengan gadis
itu. Ketika Rosni menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya, Badri merasa
bebas dari incarannya. Tapi sebaliknya, setiap ia ketemu Lena di mana pun
juga, selalu gadis itu membuang muka.
Beberapa bulan lagi usianya akan menjadi tiga puluh tahun. Usia yang
cukup matang untuk menjadi seorang suami menurut pendapatnya. Ia menyadari
juga sekiranya ia tidak terlalu teguh berpegang pada prinsip-prinsip hidupnya, ia
akan dapat kawin pada hari ulang tahunnya itu. Asal dia mau menyesuaikan diri
dengan iklim yang memengaruhi kehidupan masyarakat, soal gaji kecil sebetulnya
bukan alasan untuk menunda perkawinan. Karena dengan bergaji kecil sekalipun,
orang dapat menghidupi lima sampai sepuluh nyawa. Bahkan, cukup banyak
rezekinya sehingga ada di antara mereka yang telah mulai membuat rumah.
Badri bukan tidak tahu cara menambah penghasilan itu. Tapi, pikirnya, kalau
tidak mampu memperbaiki dunia, janganlah ikut serta lebih merusaknya.
Meskipun ia telah menarik kesimpulan, bahwa laki-laki tidak pernah terlalu
tua untuk memperoleh jodoh, namun jika ingat pada usianya menjelang tiga
puluh tahun, timbul juga godaan yang kuat dalam dirinya untuk mencari istri.
Maka mulailah ia meneliti rubrik Kontak Jodoh yang dimuat sekali seminggu
dalam satu surat kabar di kota kediamannya. Dicatatnya seluruh gadis yang
mencari jodoh melaui rubrik itu sejak penerbitan tiga bulan berselang. Catatan
itu diberinya berlajur-lajur seperti pekerjaan, tinggi badan, umur, dan beberapa
persyaratannya.

Ia menemukan 26 gadis yang ingin mendapat jodoh melalui rubrik itu dan
7 orang janda. Badri lebih tertarik pada gadis. Dan yang terpenting semuanya
mempunyai pekerjaan. Sembilan belas diantaranya menjadi pegawai negeri. Di
antara yang sembilan belas itu ternyata delapan orang yang menjadi guru. tapi
hanya empat orang yang mempunyai tinggi seperti yang diinginkan Badri.
Kebetulan keempatnya menyatakan tidak keberatan mendapat jodoh seperti
kondisi Badri, yakni bukan penduduk asli daerah. Untuk memilih salah seorang,
Badri menetapkan pilihan pada gadis yang lebih dahulu mengikuti rubrik itu. Gadis
itu berkode AX/19. Maka segeralah ia menulis surat kepada redaksi untuk membuat
kontak. Selama dua belas hari menunggu balasan merupakan siksa dalam
kehidupan Badri. Tapi, lima hari menjelang pertemuan pertama setelah kontak
surat berlangsung, merupakan hari-hari yang terpanjang yang sangat menyesakkan
napasnya.
Mereka akan bertemu di depan Toko Lima pada jam lima sore. Gadis itu
akan mengenakan switer kuning dengan rok lembayung sebagai pengenal. Sedang
Badri akan mengenakan baju batik dan pengepit segulungan majalah diikat dengan
pita merah. Badri lebih cepat datang lima menit dari waktu perjanjian, karena
takut kalau sampai terlambat dari waktunya. Satu menit sebelum jam lima ia
telah kian gugup meskipun matanya lirak-lirik mencari-cari gadis yang berswiter
kuning. Persis jam lima ia tak tahan lagi disiksa kegugupan. Lalu ia menyelonong
dalam toko itu dengan maksud akan mengintip kedatangan gadis itu dari dalam
toko. Ketika ia baru saja memasuki ambang pintu toko itu, seorang gadis berswiter
kuning hendak keluar. Mereka saling tertegun dengan matanya sama-sama
terbeliak. Karena gadis itu lena. Tidak lain.
Tapi belum sempat Badri berpikir, Lena segera terpaling. Kemudian dengan
langkahnya yang tergesa-gesa berlalu dari situ menyeberangi jalan. Cepat Badri
menarik kesimpulan, bahwa Lena, pastilah jodohnya. Peristiwa itu bukanlah suatu
kebetulan, tapi sudah diatur oleh tali nasib. Lalu dikejarnya gadis itu dengan
langkahnya panjang-panjang. Dan ketika telah dekat digenggamnya lengan gadis
itu kuat-kuat sambil mengiringkan langkahnya.
“Lepaskan aku,” bentak Lena seraya mencoba membebaskan lengannya
dari genggaman Badri, “Nanti aku berteriak.”
Dan Badri tak percaya bahwa gadis itu akan berani berteriak di tengah
orang ramai itu. Lalu katanya: “Berteriaklah.”
Di luar dugaannya. Lena betul-betul berteriak. Orang ramai segera datang
merubungi mereka. Nyaris insiden yang lebih parah berlangsung. Kalau tidak
seorang polisi mencegah, pastilah Badri akan dikeroyok orang banyak. Lalu
keduanya dibawa ke gardu polisi terdekat. Di hadapan polisi yang memeriksa
semua kartu dibuka.
“Gila kau,” kata Lena selesai membaca naskah cerpen yang baru selesai
ditulis suaminya. “Masa kisah kita mau dibeberkan pada orang banyak?”
Badri merangkul pinggang istrinya sambil tertawa. Mereka sudah lama
menikah dan kini telah punya dua orang bayi yang demikian rapat jarak
kelahirannya. Mereka kawin dengan pesta yang meriah dan upacara adat yang
tradisional.
Dan semenjak, itu Badri tinggal di rumah mertuanya, seperti juga suami-suami
lainnya di Minangkabau.
Pola hidup yang matrilineal yang dulu tidak disukai demikian indah
kenyataannya setelah memiliki Lena. Kalkulasi biaya hidup yang mencemaskan
dulu, ternyata pula tidak perlu diributkan. Malah ketika anaknya yang kedua
lahir, Lena dianjurkan sendiri untuk berhenti menjadi guru karena seni hidup
bukanlah perhitungan yang eksak, melainkan penyesuaian diri pada iklim yang
membentuk masyarakat. Idealisme masa jejakanya ternyata pula suatu utopia
semata. Idealisme yang membius pada orang-orang yang tidak mempunyai
beban hidup kekerabatan. Sedangkan idealisme seorang laki-laki yang telah
menjadi suami dan menjadi seorang ayah ialah idealisme abadi, yakni bagaimana
membahagiakan istri dan anak-anak.
Dan kalau Badri sesekali membaca surat kabar yang mengisahkan
perjuangan-perjuangan orang-orang untuk mencapai cita-cita, cepat-cepat Badri
menutup surat kabar itu dan meletakkannya di rak kertas-kertas tua yang akan
diloakkan mertuanya.




(Berkenalan Dengan Prosa Fiksi, 2000:177-186)

semester 1. (Materi Praktikum 3)


“MICROSOFT WORD 2007”


Microsoft Word (MS Word) merupakan program untuk mengolah kata. Program ini bisa digunakan untuk menulis dokumen misalnya karya tulis, skripsi, novel, dan sebagainya. Selain menulis dokumen, MS Word juga dapat digunakan untuk bekerja dengan tabel, menulis teks dengan kreasi, menyisipkan gambar, maupun yang lainnya.
Secara default tampilan area kerja program MS Word 2007 terdiri atas Title Bar, Office Button, Quick Access Toolbar, Menu Bar, Ribbon, Ruler, Status Bar, dan View Toolbar.

Pengetikan teks dimulai dari titik sisip (titik iterasi). Titik sisip dapat dilihat dari garis hitam yang berkedip di dalam halaman dokumen. Dalam mengetikkan teks, penekanan tombol Enter pada keyboard akan membuat paragraf baru. Untuk membuat hasil yang maksimal, maka diperlukan pemformatan karakter, seperti menentukan jenis huruf, tipe huruf, ukuran huruf, dan lainnya. Pemformatan karakter dapat diterapkan sebelum ataupun sesudah pengetikan. Klik menu Home, kemudian pada ribbon Font klik ikon di pojok kanan bawah (Gambar11.1) untuk melakukan pemformatan sehingga muncul kotak dialog Font seperti pada Gambar 11.2.
·         Font: untuk menentukan jenis huruf yang digunakan.
·         Font Style: menentukan tipe huruf, yaitu Regular (biasa), Italic (miring), Bold (tebal), dan Bold Italic (tebal dan miring).
·         Size: menentukan ukuran huruf.
·         Font Color: menentukan warna huruf.
·         Effects: untuk membuat efek-efek yang akan diterapkan pada teks.
·         Preview: menampilkan contoh hasil pengaturan format teks.
Format Karakter Hasil Format Karakter
MS Word 2007 menyediakan fasilitas yang praktis untuk membuat suatu daftar isi, seperti contoh dibawah ini. Caranya, pilih References > table of content kemudian pilih tipe sesuai dengan yang diinginkan. Jika setelah daftar isi dibuat kemudian terjadi update data, dimana judul dan lokasi halaman tidak sesuai, dapat diatasi dengan klik References > Update table > Update page number only.

Semester 1 (Materi Praktikum 2)


“MS DOS DAN LINUX”
 

DOS (Disk Operating System) jugamerupakan salah satu aplikasi yang ada dalam system operasi windows. Dos memiliki fungsi yang hampir sama dengan windows explorer. Akan tetapi pada umumnya mesyarakat lebih cebderung ke penggunaan windows explorer yang lebih mudah dengan adanya bantuan mouse yang tinggal menggunakan fasilitas klik baik itu klik kiri maupun klik kanan untuk melakukan pencarian atau untuk mengakses data kita harus menggunakan perintah-perintah dan apabila terjadi kesalahan maka prosesnya pun  mengalami kesalahan pula.
Beberapa perintah yang biasa digunakan :
·         Perintah membersihkan layar
Contoh perintahnya, c:\>cls <enter>
·         Memindahkan drive aktif
Contoh perintahnya, c:\>D: <enter>
·         Melihat isi daftar file dalam disket atau hardisk
Contoh perintahnya, d:\>dir <enter>
·         Menyalin atau mencopy file
Contoh perintahnya, ketik copy d:\>[nama file] d:\[nama folder] <enter>
·         Menghapus file
Contoh perintahnya,  d:\>del [nama file] <enter>
·         Membuat directory atau folder
Contoh perintahnya, d:\md[nama folder]
·         Mengubah nama file
Contoh perintahnya, d:\>ren[nama file lama] [nama file baru]
·         Menampilkan diagram dari sebuah direktori atau folder
Contoh perintahnya, d:\[nama folder] tree


Linux adalah salah satu systemoperasi computer yang bertipe unix. Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
 Hal yang menarik dari system operasi GNU/Linux  adalah penggunaan shell command tetap dipertahankan kerena alasan berikut :
1.      Kebanyakan konfigurasi system dapat dilakukan dari shell command
2.      Linux shell memberikan fleksibilitas terutama saat anada bekerja dengan banyak file.
3.      Untuk tindakan penyelamatan terhadap sebuah data atau recovery terhadap sistem dan pekerjaan maintenance sistem pada single mode dapat anda lakukan lewat shell command.


Kamis, 27 September 2012

Parade Puisi


puisi ini pernah saya bacakan saat Lomba Agustusan cabang Parade Puisi di Kecamatan Pamboang. 



PROSESI KEHIDUPAN
Cakrawala dengan baying keindahan yang hidup
Namun membuat manusia tersembunyi dari keindahan
Sampai kapan oh Tuhan ?
Sampai kapan oh waktu ?
Sampai kapan jiwa bisa tenang, damai menikmati kehidupan yang hakiki
Apakah, manusia akan membangun gedung kehormatan
Kepada mereka yang meremas bumi dengan darah
Sampai kapan, engkau akan memuja pembunuhan
   Apakah , sampai tanah dan langit menyatu

Selasa, 25 September 2012

Puisi Bahasa Jerman


Ini adalah puisi Bahasa Jerman yang artinya “masa Kecil”. Puisi ini saya bacakan saat Lomba Gebyar Bahasa Jerman tingkat SLTA se Sulawesi Barat, Selatan dan Tenggara. Alhamdulillah dengan puisi ini saya dapat membawa nama SMA NEG. 1 PAMBOANG menjadi juara 1 Lomba baca Puisi.



KINDHEIT
Vom Rainer Maria Elke

Es ware gut viel nach zudenken,
Um von so verlornen etwas aus zusagen
Von jenen langen Kindheit-
Nachmittagen die so nie wiederkamen-und warum?
Noch mahnt es uns vielleicht in einem regnen

Aber, wir wissen nicht mehr,
Was das soll nie wieder war das leben von begegnen
Von wiedersehen und weitergehen so voll

Wie damals,da uns nicht geschah,
Als nur was einen ding geschieht und einem tiere
Da lebten wir wie mensliches das ihre
Und wurden biis zum rande voll figure

Und wurdenso vereinsamt wie ein hirt
Und so mit grossen fernen uberladen
Und wie von weit berufen und beruhrt
Und langsam wie ein langer neuer faden
In jene bilder-folgen eingefuhrt
In welchen nun zu dauern uns verwirrt.

defenisi Sahabat


Sahabat, salah satu obat penenang saat rasa sesak memuncak dan memenuhi otakku. Disaat kumulai menerawang jauh hingga kepalaku menabrak ranting-ranting pohon tinggi itu kumulai membutuhkan seseorang tuk bersandar dan berbagi banyak cerita tentang aku dan si pohon. Saat itu kutemukan seseorang yang tiba-tiba muncul di pelupuk mata, datang menghampiri dengan wajahnya yang berseri-seri kemudian memberikan tangan hangatnya di pundakku. Ternyata pundaknya telah siap  dengan baja yang sangat keras hingga baja itu ditutupi dengan bantal yang lembut berwarna putih membuatku menjadi nyaman tuk bersandar dan tidur siang sejenak di dekatnya. Hingga suatu saat, bak itu bocor sehingga air mata meluap begitu saja Dia dating dan telah siap dengan ember cantik yang bersedia untuk membuang air mata itu jauh dari hadapanku. Saat aku sedih hanya dia yang terlihat melapangkan dadanya, kuakan berlari dari ujung padang pasir yang tandus disirami panasnya terik mentari dan diselimuti debu-debu yang menyesakkan namun kuakan tetap mencoba menggapaimu.
Saat kita tertawa bersama, semua rumput di halaman kelas kita juga ikut tertawa. Pohon kelapa itu juga meniupkan rasa bahagianya ke kelas kami, nyanyian semangat terus menggema memecahkan kesunyian kala itu. Terdengar bisikan-bisikan dari seorang yang rela mengeluarkan sejuta pesan dan amanat pada kami meski telinga kami seakan tertutup sehingga membuat mereka bertanduk merah yang sangat menyeramkan kami tetap bersenandung di balik tembok itu. Suara yang dapat menyatukan kami sehingga kini suara tersebut terpecah hancur berantakan. Sesekali suara tersebut menyatu dalam dunia yang tak Nampak, sering kututurkan beberapa memori indah yang mengalahkan dunia imajinasiku. Tertawa menyatu dalam tangis kerinduan yang mendalam, membongkar gundukan tanah yang telah tertata padatnya, membuat malam nan indah menjadi sepi tanpa bintang kejora hanya nyanyian rindu yang tetap terngiang di telingaku hingga suara ayam menggantikannya.
Sahabat, andai waktu dapat kita atur seperti jam weker yang dapat kita putar sesuka hati. Akan kubeli banyak jam itu dan kan kuatur semuanya dengan baik agar tak ada waktu yang kan membuatku rindu akan hadirnya nyanyian rindu itu. Mungkin kamarku akan penuh dengan kalender, kan kucatat dan akan kuatur dengan baik masa-masa indah agar saat kusendiri kubisa mengulang semuanya bersamamu.
Sahabat takkan menceritakan hal fiktif dibelakangmu, dia takkan membongkar isi lemarimu dan memamerkannya pada pembeli yang haus akan dunia belanja. Sahabat akan memberikanmu sebuah lemari cantik yang akan menyimpan barang-barang kesayanganmu di dalamnya kemudian sahabt akan menguncinya dengan gembok besar dan menyimpan baik-baik kunci-kunci gembok itu.
Sahabat akan memoles wajahmu yang kelebihan bedak maupun kekurangan bedak, takkan ada wajah jelek yang terlihat di suatu acara pesta saat sahabat bersamamu. Sahabat akan memilihkan jalan-jalan yang baik dan tidak berliku agar engkau tetap nyaman berjalan disana.
Saat gigimu terlihat tersenyum selebar-lebarnya, sahabat akan lebih melebarkan senyumannya untukmu. Saat bibirmu mulai mengkerut, sahabat akan mengubah bibir kerutmu itu menjadi sebuah cery manis yang akan membuat semuanya terasa indah.
Sahabat, seperti dirimu yang kuat bagai pasukan perang yang rela mati aku pun demikian. Sudah sejak lama telah kusiapkan permadani yang indah disini, kusiapkan agar kamu merasa tenang saat menyemprotkan ocehan demi ocehanmu itu. Kusiapkan pula bantal lembut di pundakku agar kau dapat tertidur pulas bersamaku.

Sahabat hingga nantinya kau ataupun aku tak muncul lagi di pelupuk mata. Kuharap itu  bukan pertanda putusnya jembatan kayu yang kita buat dari ranting-ranting patah dalam kebun yang kita ambil kala senja menjelang. Jangan biarkan tetes keringat kita terbuang begitu saja saat membuat jembatan nan indah di seberang sungai itu karena tak ada kata mantan untuk sahabat, sahabat itu elastis seperti karet gelang yang sering kita ikatkan pada rambut nan hitam dan panjang. Sahabat itu abadi dan kekal sepanjang masa. sahabat akan tetap menjaga bantal putih nan lembut untuk sahabatnya.