Kamis, 06 September 2012

PUISI SEDIH


PUISI SEDIH ULFA


Tak pernah ia menginginkannya..
terlahir dalam keluarga sesederhana itu..
tak pernah ia merasakannya..
gedung-gedung tinggi berlantai kaca itu..
tak pernah ia impikan..
gubuk tua yang beralaskan tanah..

tidur beralaskan kasur roti..
dingin menusuk hingga ke tulang..
sesekali rembulan menyapa di balik atap..
sesekali pula air hujan berkunjung di rumahnya..

tetes keringat ayah jatuh ke tanah..
berbekal do’a yang dititipkan Bunda..
melebur menjadi satu dengannya..
sesuap nasi terbayang di benaknya..
canda kecil buah hati membisik..
air mata menetes kering..
meratapi nasib dunia ini..

semangat terus dikantonginya..
tetap berjuang agar asap dapur tetap mengepul..
agar perut kecil itu tetap terisi..
agar nafas tak hilang..
agar masa depan nan cerah..

Tidak ada komentar: