Nur Ulfah Dwiyanti Obed
15 november 2012
Kumengais sisa embun di
pagi hari
Namun mentari seakan
menghalangku
Kuberjalan kembali
mengikuti sujud demi sujudku
Terasa nyaman
melihat
air tanpa beban
Mengikuti sungai yang
menatap kaku
Bak pohon besar nan kuat
Tetap
teguh dengan tiang pencakar langit
Angin
menampar, aku semakin gigih
Merasa
tergelitik sesaat dengan dentingan nada kosong
Kucatat
saja dipantai ombak besar itu
Namun ku akui
Pohon besar dapat
tumbang
Tiang pun tak selamanya
kokoh
Kotak emas kesepian
tanpa ukiran
Kudapati air tetap mengalir
Langkahku masih bersejadah panjang
Kumencoba
menggenggam embun ditengan dentingan nada
Biar
ta’aruf yang memberikan oksigen keabadian
Nur
Ulfah Dwiyanti Obed
15 november 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar