Jumat, 14 Desember 2012

Tradisi Tanah Mandar



Berawal dari kebiasaan sang Raja
Menjanjikan sang puteri menunggangi kuda menari
Ketika  kutamatkan bacaan Ayat-ayat Suci-Mu
Arak-arakan menjadi bukti terakhir
            Lenggak-lenggok kepala kuda
            Pantun pun bersahut-sahutan
Tabuhan rebana menghiasi ruang dengar
Lautan manusia sepanjang mata memandang
Menyusuri jalan setapak
Mengobral senyum menjadi lumrah
Menjadi simbol keragaman budaya
Menunjukkan aura pandenna to Mandar

(sebagai naskah Lomba Tulis Nusantara)



Tidak ada komentar: