Selasa, 25 September 2012

defenisi Sahabat


Sahabat, salah satu obat penenang saat rasa sesak memuncak dan memenuhi otakku. Disaat kumulai menerawang jauh hingga kepalaku menabrak ranting-ranting pohon tinggi itu kumulai membutuhkan seseorang tuk bersandar dan berbagi banyak cerita tentang aku dan si pohon. Saat itu kutemukan seseorang yang tiba-tiba muncul di pelupuk mata, datang menghampiri dengan wajahnya yang berseri-seri kemudian memberikan tangan hangatnya di pundakku. Ternyata pundaknya telah siap  dengan baja yang sangat keras hingga baja itu ditutupi dengan bantal yang lembut berwarna putih membuatku menjadi nyaman tuk bersandar dan tidur siang sejenak di dekatnya. Hingga suatu saat, bak itu bocor sehingga air mata meluap begitu saja Dia dating dan telah siap dengan ember cantik yang bersedia untuk membuang air mata itu jauh dari hadapanku. Saat aku sedih hanya dia yang terlihat melapangkan dadanya, kuakan berlari dari ujung padang pasir yang tandus disirami panasnya terik mentari dan diselimuti debu-debu yang menyesakkan namun kuakan tetap mencoba menggapaimu.
Saat kita tertawa bersama, semua rumput di halaman kelas kita juga ikut tertawa. Pohon kelapa itu juga meniupkan rasa bahagianya ke kelas kami, nyanyian semangat terus menggema memecahkan kesunyian kala itu. Terdengar bisikan-bisikan dari seorang yang rela mengeluarkan sejuta pesan dan amanat pada kami meski telinga kami seakan tertutup sehingga membuat mereka bertanduk merah yang sangat menyeramkan kami tetap bersenandung di balik tembok itu. Suara yang dapat menyatukan kami sehingga kini suara tersebut terpecah hancur berantakan. Sesekali suara tersebut menyatu dalam dunia yang tak Nampak, sering kututurkan beberapa memori indah yang mengalahkan dunia imajinasiku. Tertawa menyatu dalam tangis kerinduan yang mendalam, membongkar gundukan tanah yang telah tertata padatnya, membuat malam nan indah menjadi sepi tanpa bintang kejora hanya nyanyian rindu yang tetap terngiang di telingaku hingga suara ayam menggantikannya.
Sahabat, andai waktu dapat kita atur seperti jam weker yang dapat kita putar sesuka hati. Akan kubeli banyak jam itu dan kan kuatur semuanya dengan baik agar tak ada waktu yang kan membuatku rindu akan hadirnya nyanyian rindu itu. Mungkin kamarku akan penuh dengan kalender, kan kucatat dan akan kuatur dengan baik masa-masa indah agar saat kusendiri kubisa mengulang semuanya bersamamu.
Sahabat takkan menceritakan hal fiktif dibelakangmu, dia takkan membongkar isi lemarimu dan memamerkannya pada pembeli yang haus akan dunia belanja. Sahabat akan memberikanmu sebuah lemari cantik yang akan menyimpan barang-barang kesayanganmu di dalamnya kemudian sahabt akan menguncinya dengan gembok besar dan menyimpan baik-baik kunci-kunci gembok itu.
Sahabat akan memoles wajahmu yang kelebihan bedak maupun kekurangan bedak, takkan ada wajah jelek yang terlihat di suatu acara pesta saat sahabat bersamamu. Sahabat akan memilihkan jalan-jalan yang baik dan tidak berliku agar engkau tetap nyaman berjalan disana.
Saat gigimu terlihat tersenyum selebar-lebarnya, sahabat akan lebih melebarkan senyumannya untukmu. Saat bibirmu mulai mengkerut, sahabat akan mengubah bibir kerutmu itu menjadi sebuah cery manis yang akan membuat semuanya terasa indah.
Sahabat, seperti dirimu yang kuat bagai pasukan perang yang rela mati aku pun demikian. Sudah sejak lama telah kusiapkan permadani yang indah disini, kusiapkan agar kamu merasa tenang saat menyemprotkan ocehan demi ocehanmu itu. Kusiapkan pula bantal lembut di pundakku agar kau dapat tertidur pulas bersamaku.

Sahabat hingga nantinya kau ataupun aku tak muncul lagi di pelupuk mata. Kuharap itu  bukan pertanda putusnya jembatan kayu yang kita buat dari ranting-ranting patah dalam kebun yang kita ambil kala senja menjelang. Jangan biarkan tetes keringat kita terbuang begitu saja saat membuat jembatan nan indah di seberang sungai itu karena tak ada kata mantan untuk sahabat, sahabat itu elastis seperti karet gelang yang sering kita ikatkan pada rambut nan hitam dan panjang. Sahabat itu abadi dan kekal sepanjang masa. sahabat akan tetap menjaga bantal putih nan lembut untuk sahabatnya.

Tidak ada komentar: